Perubahan Besar Dimulai dari Niat Kecil

Kita semua tahu bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, bagaimana cara kita menghormati dan menerima ketidaksempurnaan orang lain? Itulah tantangan yang sebenarnya.

Saya telah mencapai usia 25 tahun, dan selama itu, meskipun banyak hal yang patut disyukuri, saya merasa belum ada kemajuan yang signifikan dalam hidup saya.

Perubahan besar sering kali dimulai dari niat yang kecil dengan cita-cita yang besar. Besarnya cita-cita itu tergantung pada masing-masing individu.

Dalam kehidupan ini, kita tidak tahu seperti apa masa depan kita, bahkan satu jam mendatang pun tidak bisa diprediksi dengan pasti. Namun, kita bisa memprediksi dari kebiasaan dan pola hidup kita sehari-hari.

Sulit rasanya untuk berhijrah dari kebiasaan buruk ke kebiasaan baik, meskipun kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita. Cita-cita memang mempengaruhi perubahan, karena cita-cita adalah ambisi atau keinginan yang harus tercapai dalam jangka panjang maupun jangka pendek, tergantung individu masing-masing.

Hidup harus berubah seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman yang semakin modern, maju, dan penuh persaingan.

Perubahan yang paling utama, menurut saya, adalah dari rohani. Dengan hati yang bersih, kita akan selalu berpikir positif. Namun, kita sendiri tidak bisa menilai kebersihan hati kita karena di balik kejelekan seseorang pasti ada kebaikan, walaupun sedikit. Kebaikan itu mungkin hampir tidak terlihat, tetapi dengan niat yang besar dan usaha yang konsisten, kebaikan yang kecil pun bisa berkembang menjadi sesuatu yang besar.

Dari segi rohani, mungkin kita perlu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Karena sejatinya, Sang Pencipta tidak membutuhkan kita, namun kitalah yang membutuhkan-Nya. Percaya atau tidak, ada kekuatan Sang Pencipta yang mengetahui hati kita. Sang Pencipta adalah satu-satunya yang mengetahui awal dan akhir dari segala sesuatu, sementara kita hanya bisa berusaha dan berdoa untuk melakukan yang terbaik.