Selera dan Kebenaran: Menemukan Jalan yang Tepat
Setiap orang memiliki selera masing-masing dalam segala hal yang disukainya. Selera ini muncul dari hati dan pikiran masing-masing individu. Sebagai contoh, mungkin saya menganggap seorang artis A cantik, namun bagi orang lain, artis tersebut biasa saja atau bahkan tidak cantik sama sekali.
Contoh lainnya adalah preferensi dalam memakai jam tangan. Saya lebih suka memakainya di tangan kanan, sementara Anda lebih suka di tangan kiri. Ini adalah hal yang wajar dan tidak menjadi masalah.
Persoalan muncul ketika keinginan, selera, atau nafsu—meskipun artinya berbeda tetapi saling berhubungan—berhadapan dengan kebenaran yang sejati. Misalnya, meski Anda menyukai angka 8, tidak berarti semua perkalian harus menghasilkan 8.
Masalah lain timbul jika kita selalu mengandalkan selera dalam menghadapi kebenaran mutlak, terutama jika dipengaruhi oleh keinginan pribadi atau kelompok dengan tujuan tertentu. Selain itu, ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap kebenaran mutlak juga dapat menjadi penyebabnya. Kebenaran sejati memang tidak mudah ditemukan, tetapi ketika kita menemukannya, selera kita mungkin akan berubah.
Dalam kehidupan, setiap orang memiliki prinsip sendiri, entah itu berdasarkan selera, keadaan nyata, atau kebenaran mutlak yang sudah kita ketahui. Oleh karena itu, penting untuk menambah wawasan agar kebenaran mutlak dapat masuk ke dalam pikiran dan hati kita, sehingga kita tidak terjebak oleh selera atau nafsu.
Kebenaran, menurut pemikiran atau asumsi saya, bisa jadi sesuai keadaan atau fleksibel. Hal ini terjadi karena perbedaan waktu, tempat, dan cara mengambil kesimpulan atau rumus untuk menghadapi persoalan. Meskipun cara penyelesaiannya berbeda, selama hasilnya sama, itu sebenarnya tidak menjadi masalah.
Dalam banyak hal, persoalan dunia hampir selalu dapat dijelaskan secara logis. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mencari kebenaran dan tidak hanya mengandalkan selera. Dengan begitu, kita bisa membuat pilihan yang tepat dalam hidup dan tidak terjebak oleh keinginan atau nafsu semata.
No comments